Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

Jihad Psikologis

Ummu Hakim nekat menyusul suaminya, Ikrimah, yang minggat ke Yaman. Ikrimah putra Abu Jahal tak punya pilihan selain pergi jauh dari Makkah setelah kota itu dikuasai kaum muslimin. Tak ada mudik, tak pulang kampung baginya. Setidaknya itu yang ia yakini selama ini. Keyakinan yang hari ini coba digoyahkan sang istri. Ummu Hakim dengan mata berkaca-kaca meyakinkan suaminya bahwa Muhammad telah memberinya perlindungan. Ikrimah tentu ragu, tapi akhirnya menyerah dengan diplomasi sang istri. “Sebentar lagi Ikrimah bin Abi Jahl akan datang ke tengah kita sebagai mukmin yang berhijrah,” kata Nabi yang weruh sak durunge winarah . Kata Nabi, “Maka kuminta kepada Kalian untuk menghentikan semua celaan dan cacian kepada ayahnya.” Ya, shahabat semisal Ikrimah atau Khalid memiliki beban dan pengorbanan tesendiri ketika masuk Islam karena ayah mereka adalah musuh utama dakwah Nabi. Para shahabat tentu patuh pada perintah nabi untuk tidak mengungkit kejelekan Abu Jahal atau Walid bin Mughirah tapi ay

Mencerna Informasi

Abu Sufyan yang memimpin kafilah dagang Suku Quraisy mendapat kabar adanya rencana muslimin Madinah ingin mencegatnya. Ia segera mengubah jalur perjalanannya dan mengirim utusan kepada sekutunya di Makkah agar mengirimkan bantuan. Abu Sufyan terjun langsung untuk mengetahui pergerakan pasukan muslimin yang menargetkan kafilahnya. Abu Sufyan menyisir informasi hingga daerah Badar. Ia bertanya kepada seseorang, “Apakah kau berjumpa dengan seseorang?” Orang itu menjawab bahwa ia telah melihat ada dua orang lelaki. Abu Sufyan lantas memintanya menunjukkan pemberhentian hewan tunggangan dua orang itu. Setelah berada di lokasi, Abu Sufyan mengais-ngais sisa kotoran hewan di tempat itu, yang ternyata terdapat biji-bijian. “ Wallahi , ini adalah makanan hewan penduduk Yatsrib (Madinah),” kata Abu Sufyan. Ia berhasil memetakan pergerakan muslimin dari temuan tersebut. Selang beberapa waktu, pasukan Abu Jahal datang di wilayah Badar. Pasukan yang awalnya hanya bertujuan mengamankan Abu Sufyan da