Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2022

Hidup Tenang

Setelah belajar Stoisisme, filsafat Romawi anti galau, aku bisa menyarankan beberapa hal buat kamu. Pertama, fokuslah pada apa yang bisa kamu kendalikan. Kita gak perlu mikirin hal-hal yang tidak bisa kita ubah, hal itu cuma bikin kita suka ngeluh atau uring-uringan. Saat ada orang yang terus-menerus bertanya tentang kiamat kepada Rasul, Rasulullah balik bertanya tentang apa yang sudah dipersiapkan penanya untuk menghadapinya. Fokus pada apa yang bisa kita lakukan, bukan apa yang kita khawatirkan. Kedua, jangan suka pamer. Pamer melahirkan ekspektasi, ekspektasi melahirkan kekecewaan. Stoisisme mengajarkan agar motivasi segala pilihan hidup kita bukan orang lain tapi diri sendiri. Agama menaikkannya menjadi niat yang ikhlas. Sama-sama jangan jadikan orang lain sebagai alasan kita melakukan sesuatu. Kalau mau jadi penulis ya menulis saja, enggak perlu terlalu mikirin respon pembaca. Kalau mau berkarya ya bikin saja, lakukan dengan bahagia dan lillahi ta'ala. Don't live according

Malu

Semingguan ini ramai perbincangan tentang youtuber bercadar yang gemar membikin konten ngajak-ajak orang menutup aurat. Sebenarnya mudah ditebak jika hanya bocah lugu atau orang dewasa yang bego saja yang percaya kontennya benar-benar untuk dakwah. Dengan asumsi ada orang bego yang membaca tulisan ini maka saya akan menjelaskannya dengan murah hati. Pertama, pembuat kontennya memang bercadar tapi hampir semua videonya menampilkan wanita-wanita seksi yang mengumbar aurat tanpa sensor. Dia secara vulgar mengekspos seksisme, judul-judul videonya banyak menggunakan kata-kata bernuansa mesum. Saya kira perlu otak yang memang mesum untuk bisa membuat judul-judul itu. Kedua, tidak perlu ada alasan kedua. Jika alasan pertama tidak bisa dicerna, percuma ada alasan kedua. Patut diduga penyuka video-video dari channel tersebut berasal dari tiga kelompok orang: lugu, bodoh dan mesum. Sangat mungkin video semacam itu sebenarnya diminati orang-orang mesum yang memang ingin melihat mbak-mbak yang die