Abbad tak beranjak dari shalatnya. Dua anak panah lagi melesat tepat mengenai dirinya, namun ia belum rela mengakhiri ibadahnya. Setelah dengan khusyuk menyempurnakan shalatnya hingga salam, barulah ia membangunkan rekannya. Rekannya terkejut melihat kondisi Abbad, “Subhanallah, kenapa kau tak membangunkanku?” Abbad menjawab, “Pada saat itu aku sedang membaca surah yang aku tidak ingin memutuskannya. Wallahi, andai tidak akan menyia-nyiakan pos penjagaan yang ditugaskan Rasulullah kepadaku untuk kujaga, sungguh aku lebih suka mati daripada memutus bacaan ayat-ayat yang sedang kubaca itu.”
Media ada di mana-mana, menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup kita. Sumber belajar juga melimpah di sekitar kita. Pendidik yang baik tidak akan kekurangan media dan sumber belajar, meskipun tidak ada proyektor, papan tulis, buku dsb. Seluruh alam ini dapat menjadi media dan sumber belajar. “Maka tidakkah mereka memperhatikan unta, bagaimana diciptakan? Dan langit, bagaimana ditinggikan? Dan gunung-gunung, bagaimana ditegakkan?” Allah menyuruh kita untuk belajar dari unta dan gunung serta makhluk lainnya. Bahkan, ketika Rasulullah mendapat perintah membaca ( iqra’ ) di Gua Hira, beliau tidak disodori buku atau kitab, artinya bahan bacaan itu bisa beraneka termasuk kondisi masyarakat Makkah yang terlihat jelas dari mulut gua. Seorang pendidik haruslah kreatif menemukan dan memanfaatkan segala hal di sekitarnya sebagai media dan sumber belajar. Pemanfaatan hal-hal yang dekat dengan pendidik dan peserta didik akan membuat pembelajaran menjadi lebih luwes dan tidak terkesan dip...
Komentar
Posting Komentar